03 Desember 2008

bermain catur


Dua lelaki di seberang jalan tampak tak peduli pada keramaian siang itu. Mereka asyik bermain catur. Seperti anak kecil, mereka saling meledek dan tertawa bersama. Jelas ada kegembiraan di sana. Aku heran,kenapa mereka tak berhenti untuk makan siang? Hanya rokok berbatang-batang yang mereka habiskan.



Tiga jam berlalu. Aku harus meninggalkan rumah sakit, meninggalkan istriku sendirian karena pakaian kotor dan kain-kain untuk keperluan bersalin istriku harus dicuci. Ada 3 becak kosong. Aku berdiri dekat becak itu dengan harapan pemiliknya yang akan menawariku untuk diangkut.



Satu dari lelaki itu bangkit dari kursinya dan menjumpaiku. Katanya: “Ke mana,mas?”



Usai menyebutkan alamat,aku balik bertanya, “Caturnya kok ditinggal,pak? Sejak tadi aku amati, sampean sangat senang.”



“Waduh,mas, ya lebih senang dapat momotan...”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar